Sabtu, 12 Oktober 2013

makalah teknik penulisan makalah




    TEKNIK PENULISAN MAKALAH

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : M. RIKZA CHAMAMI, MSI



Oleh:

Moh. Falihul Isbah                  (123111105)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013


       I.            PENDAHULUAN

            Seperti yang kita ketahui bahwa karya tulis ilmiah yang bernama makalah merupakan salah satu tugas yang paling ditakuti bagi para siswa- siswi namun, makalah ini adalah salah satu tugas karya tulis ilmiah yang bisa dikatakan paling mudah dibandingkan dengan skripsi atau tesis maupun disertasi. Sedangkan makalah bagi atau menurut sebagian para mahasiswa menyebutkan bahwa makalah itu bukanlah hal yang menakutkan, melainkan adalah makanan pokok yang wajib dinikmati oleh setiap mahasiswa.
            Setiap mahasiswa perlu mengetahui cara- cara membuat makalah  karena cara- cara itu merupakan sebuah tata bahasa atau senjata yang sangat penting bagi setiap sarjana. Senjata itu diuraikan dalam makalah ini ketentuan- ketentuan dan pedoman- pedoman yang dikemukakan disini secara umum dapat berlaku untuk setiap bidang  di seluruh lembaga ilmiah di Indonesia. Ada kemungkinan bahwa Universitas dimana saudara belajar sekarang menetapkan pula syarat- syarat tambahan di dalam hal seperti itu , saudara tentu harus pula memperhatikan syarat- syarat tersebut.
            Cara pembuatan makalah adalah soal tehnis yang cukup mudah dilakukan. Dengan sedikit latihan cara- cara itu mudah dikuasai dan dijadikan kebiasaan yang baik. Untuk memulai sebaiknya saudara perhatikan lebih dulu pedoman secara keseluruhan dan mencoba memahami maksud dari setiap petunjuk agar dengan pengertian itu saudara tidak perlu lagi terganggu oleh soal- soal tehnis mekanis apabila saat saudara tiba untuk memusatkan perhatian pada isi(materi) makalah. Pola apapun yang saudara ikuti, yang perlu diperhatikan adalah bahwa pola itu selalu menjamin keseragam karena keseragaman ini memudahkan terjadinya saling pengertian dan komunikasi yang efektif dari semua fihak, terutama fihak yang sangat berkepentingan, yakni fihak dosen dan fihak saudara sendiri.
            Banyak kesulitan yang dihadapi oleh para mahasiwa pada tingkat permulaan tetapi umumnya kesulitan  itu disebabkan oleh karena mereka belum berkesempatan mempelajari cara- cara pembuatan makalah. Sebab itu, banyak dari kesulitan dan kekecewaan yang dihadapi pada tahap- tahap pertama dapat ditiadakan apabila cara-cara yang sebenarnya sederhana itu lebih dahulu dipelajari. Dan memang benar bahwa sekali mereka telah mempelajarinya, usaha- usaha mereka ahirnya dapat berjalan dengan lancar dan berhasil.   

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Apa pengertian dari makalah ?
B.     Apa saja jenis- jenis makalah?
C.     Apa tujuan penulisan makalah?
D.    Bagaimana ruang lingkup makalah?
E.     Bagaimana teknik penulisan makalah?
F.      Bagaimana cara menyusun makalah?
G.    Bagaimana langkah- langkah penyusunan  makalah?
H.    Bagaimana teknik pengutipan dalam penulisan makalah?



 III.            PEMBAHASAN

A.    Pengertian Makalah
            Makalah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas sebuah gagasan/ topik yang telah ditentukan dan wajib menaati sistematika penulisan ilmiah. Di dunia akademik, makalah ini sering digunakan sebagai salah satu tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dan dipresentasikan di depan kelas. Oleh sebab itu, makalah untuk studi ditulis lebih rinci dari pada makalah yang digunakan untuk seminar yang di hadiri oleh umum. Menurut Eko Susilo & Bambang , makalah pada dasarnya merupakan tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok permasalahan atau persoalan yang akan dibacakan dalam  rapat kerja, seminar dan sejenisnya. Istilah makalah tersebut terkadang dikaitkan dengan karya tulis ilmiah dikalangan siswa/ mahasiswa, yakni segala jenis tugas tertulis yang berhubungan dengan bidang studi, hasil pembahasan buku atau tulisan tentang suatu persoalan.
            Tanjung mengemukakan bahwa makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.[1]
            Menulis makalah pada dasarnya yaitu menulis sebuah karangan ilmiah yang diawali dengan adanya sebuah masalah.  Bagi siswa/ mahasiswa yang belum pernah menulis makalah tentunya masih kebingungan dalam menentukan masalah. Namun dengan seperti itu, penulis makalah yang masih pemula tersebut tidak dapat mengenali atau memilih masalah. Segala sesuatu yang menjadi pengalaman penulis baik itu dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan terhadap fenomena atau perilaku dari orang lain atau membaca tulisan- tulisan orang lain dapat dijadikan sebagai masalah yang perlu dibahas.
Setelah penulis menjumpai masalah, hendaknya jangan terburu-buru untuk menentukan sebuah topik masalah. Penulis harus mempertimbangkan, menilai, merenungkan apakah masalah tersebut layak untuk dijadikan dalam pembahasan pada makalahnya. Dasar- dasar yang dapat untuk menjadi acuan dalam bahan pertimbangan, penilaian, dan perenungan antara lain:
1.      Apakah masalah yang dibahas itu banyak memiliki kegunaan.
2.      Apakah masalah tersebut mengandung sesuatu yang baru atau belum pernah dibahas sebelumnya.
3.      Apakah masalah tersebut menarik untuk dibahas bagi penulis.
4.      Apakah bahan- bahan bacaan yang dibutuhkan itu mudah ditemukan dan tidak menyulitkan bagi penulis.
Bila masalah sudah ditemukan dan hasil dari pertimbangan, penilaian dan perenungan yang sudah diputuskan, kemudian lakukan langkah selanjutnya yaitu merumuskan topik masalah.[2]

            Secara umum, makalah yang baik (berkualitas tinggi) memiliki ciri umum sebagai berikut:
1.      Akurat dan menyeluruh (comprehensive)
            Artinya, makalah tersebut menyajikan fakta dan gagasan secara akurat, dan membahas masalahnya secara lengkap dan  tuntas. Makalah tersebut juga telah mengantisipasi pertanyaan –pertanyaan yang akan diajukan oleh calon pembaca mengenai topik tersebut dan kemudian menjawabnya dengan baik.
2.      Memiliki sumber informasi yang baik
            Ciri yang paling penting dari setiap makalah adalah memiliki sumber informasi yang baik. Makalah yang baik mengakui sumbangan penulis lain yang karyanya tentang topik itu telah diterbitkan. Tidak melakukan hal itu dianggap sebagai praktik kesarjanaan yang buruk. Makalah tersebut menggunakan sumber informasi yang beragam (semakin banyak semakin baik). Untuk semua fakta dan gagasan yang bukan merupakan karya asli penulisan makalah diberikan kutipan. Kutipan langsung digunakan secara jarang, dan dipilih untuk memberikan ilustrasi gagasan penulis lain dalam bahasa mereka sendiri( penjelasan tentang kutipan dan rujukan lebih lanjut akan disampaikan dibawah)
3.      Seimbang
            Ini berarti bahwa makalah tersebut membahas fakta, gagasan dan sudut pandang yang dibicarakan secara objektif dan seimbang, dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan masing- masing. Makalah yang baik mungkin bersifat kritis terhadap karya tulis sebelumya, tetapi tidak memberikan kritik tanpa dasar dan menyerang kepada penulis lain.
4.      Kreatif
            Kreatif dalam pengertian ilmiah berarti bahwa makalah tersebut tidak sekadar  menyajikan fakta belaka, tetapi ini tidak berarti bahwa informasi yang disajikan itu dikarang atau tidak berdasarkan fakta. Dalam makalah yang berkualitas, fakta- fakta itu ditata, dianalisis, dipadukan dan digunakan sebagai dasar kesimpulan dengan cara inovatif, kreatif dan orisinil.
5.      Secara teknis, penulisannya benar
            Ini berarti bahwa makalah tersebut terbebas dari kesalahan gaya bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan kata dan ejaan.


6.      Tertata dengan baik
            Ini berarti bahwa makalah tersebut memiliki tujuan yang jelas. Dalam makalah yang berkalitas secara logis, dengan kata-kata transisi yang baik diantara bagian-bagiannya dan dengan kecepatan yang tepat.[3]

B.     Jenis- Jenis Makalah
            Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan makalah dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1)      Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, metode berfikir yang digunakan adalah deduktif. Metode berfikir deduktif adalah metode berfikir yang menerapkan hal- hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian- bagiannya yang kusus.
2)      Makalah induktif, merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan serta relevan dengan masalah yang dibahas.dalam hal ini metode yang digunakan adalah induktif. Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam  berfikir bertolak dari hal- hal khusus ke umum.
3)      Makalah campuran, merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis digabung dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, metode berfikir yang digunakan adalah deduktif- induktif. Metode berfikir deduktif- induktif(campuran) adalah metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dengan hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus, kemudian disimpulkan kembali menjadi hal yang bersifat umum.
            Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan. Selanjutnya, dari segi jumlah halaman, makalah dapat dibedakan menjadi makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang memiliki jumlah lebih dari 20 halaman, sedangkan makalah pendek kurang dari 20 halaman.
            Menurut Soegandar, jenis- jenis makalah dibedakan menjadi 3, yaitu:
a.       Makalah Ilmiah
            Makalah ilmiah pada umumnya digunakan sebagai karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah  dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat dari segi prinsip dan prosedur ilmiahnya, makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah.
b.      Makalah kerja
            Makalah kerja pada umumnya dibacakan pada seminar, disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitin. Dalam makalah kerja yang dibacakan harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukkan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbullah diskusi.
c.       Makalah kajian
            Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu  seminar.[4]
C.    Tujuan Penulisan Makalah
            Membuat laporan ilmiah merupakan satu keharusan bagi setiap mahasiswa di Perguruan Tinggi. Banyak mahasiswa mendapat kegagalan studi karena kurang memahami dasar- dasar pembuatan tulisan- tulisan ilmiah, atau tidak mengindahkan dasar- dasar tersebut. Padahal membuat karangan ilmiah cukup mudah untuk dipelajari. Belajar menulis laporan ilmiah memberi sedikitnya 2 faedah:
1.      Melatih seseorang untuk menyusun hasil pemikiran dan hasil penyelidikannya menurut cara- cara yang lazim dipergunakan oleh sarjana- sarjana di dalam dunia ilmu pengetahuan.
2.      Memberi kesempatan kepada setiap orang untuk dapat mengikuti uraian- uraian dan data yang dikemukakan dalam laporan ilmiah tersebut.
Calon sarjana dipersiapkan tidak untuk menjadi kelompok konsumen saja dari ilmu pengetahuan melainkan sebagai produsen dalam bidang ilmiah. Artinya, tugas mahasiwa bukan saja dapat membaca tulisan- tulisan ilmiah. Tetapi sesuatu yang ditulis atau yang diuraikan oleh seorang cendikiawan tidak dapat diketahui oleh orang lain( apalagi untuk diamalkan) apabila pengetahuan itu tidak disusun dengan jelas, tegas dan cermat sehingga dapat dibaca dan difahami oleh orang lain tanpa keragu-raguan dan tanpa kemungkinan untuk disalah tafsirkan. Oleh karena itu untuk menyusun dan menulis buah pikiran secara ilmiah harus dipakai cara- cara tertentu. Cara- cara tersebut adalah cara- cara yang memang sudah lazim dipakai diperguruan tinggi didunia internasional karena ternyata berfaedah dan efisien.[5]
D.    Ruang Lingkup Makalah
            Makalah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu makalah biasa dan makalah posisi. Makalah biasa dibuat penulis makalah( mahasiswa) untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam makalah ini, penulis diperkenankan mengemukakan berbagai pandangan yang ada tentang masalah yang dikaji.
            Penulis makalah dapat pula diminta membuat makalah untuk menunjukkan posisi teoritisnya dalam suatu kajian. Untuk makalah jenis ini, penulis makalah tidak saja diminta untuk menunjukkan penguasaan tertentu tetapi juga dipersyaratkan untuk menunjukan dipihak mana ia berdiri. Makalah yang demikian dinamakan makalah posisi.
            Untuk membuat makalah posisi, mahasiswa harus membaca beberapa sumber dan dari sumber- sumber tersebut mungkin saja mahasiswa memihak salah satu yang ada tetapi mungkin juga dia membuat sintesis dari pendapat yang ada. Jadi, kemampuan analisis, sintetis dan evaluasi merupakan yang mutlak dikuasai mahasiswa. Dengan kemampuan tersebut makalah posisi dapat dihasilkan.
            Makalah mahasiswa menunjukan bahwa makalah mahasiswa dibuat sebagai syarat kelulusannya dalam mata kuliah tertentu pada ahir semester. Makalah mahasiswa itu harus bersumber pada buku- buku/ pustaka- pustaka yang diwajibkan oleh pembimbing. Makalah mahasiswa termasuk golongan karya ilmiah. Karena ilmu bercirikan empiris, sistematis, logis, objektif, rasional dan komunikatis maka, makalah harus seperti itu.[6]
E.     Teknik Penulisan makalah
1.      Penggunaan bahasa
      Bahasa yang digunakan dalam penulisan makalah ialah bahasa yang baik dan benar. Isi disajikan secara formal dengan bahasa yang tepat, tidak berbelit- belit,dan langsung menuju kepada persoalan. Untuk ini diperlukan bahasa yang lugas dan menggunakan ejaan yang berpedoman pada ejaan yang disempurnakan (EYD). Tanda baca seperti koma, titik, tanda seru dan sebagainya digunakan sebagaimana mestinya menurut ejaan yang disempurnakan. Tanda- tanda lain yang digunakan oleh penulis haruslah diberi keterangan maksud dan artinya.
2.      Catatan kaki
      Yang dimaksud dengan catatan kaki di sini ialah catatan pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam teks. Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan: nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid dan nomor halaman.
Contohnya:
1Alek dan Achamd H.P., Linguistik Umum, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009) cet. Ke-1, h.92-97.
2Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam al-Qur’an, (Bandung: PT Al-Ma’arif, 1972), cet. Ke-2, jilid 2, h.87.
Apabila pengarang suatu buku lebih dari dua orang, hanya disebutkan nama pengarangnya yang pertama dan setelah tanda koma ditulis singkatan et al. (diberi garis bawah atau huruf miring atau huruf tebal). Singkatan itu kepanjangan dari et alia (dengan orang lain).
Apabila dua buah sumber atau lebih pengarangnya sama, jika ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan diikuti dengan nama buku yang dimaksud. Disini digunakan istilah op. Cit., ataupun loc. Cit.[7]
Ciri-ciri catatan kaki, yaitu:
a)      Pengakuan akan sumber informasi dari tulisan yangdisajikan.
b)      Dukungan terhadap suatu argumen.
c)      Pemberian materi tambahan bagi pembaca.
d)     Pembuktian atas naskah yang ditulis.
e)      Perluasan makna naskah.
Penjelasan tambahan atau komentar atas apa yang dikemukakan didalam teks.[8]
F.     Cara Menyusun Makalah
            Menurut Ekosusilo, agar makalah dapat tersusun secara sistematis, maka harus diperhatikan hal- hal yang terkait dengan cara penyusunan masalah. permasalahan itu adalah bagaimana cara menyusun pola pikir, pengumpulan dan pengolahan data, penulisan makalah dan penelitian ahir makalah. Untuk menyusun makalah secara sistematis, harus memerhatikan tata urutan penyajian makalah yang umumnya diawali dengan pendahuluan dan diahiri dengan penutup.Secara terperinci pembagian makalah tersebut adalah sebagai berikut( dengan komposisinya dalam persen)
Pendahuluan...........................................        15%
Permasalahan.........................................         5%
Pembahasan...........................................         65%
Kesimpulan dan saran...........................          10%
Penutup..................................................         5%
1.      Menyusun Pola Pikir
Untuk dapat menyusun pola pikir yang baik, maka kita harus memerhatikan hal- hal berikut ini:
a)      Mengenali persoalan
b)      Menentukan tujuan dan ruang lingkup
c)      Menentukan kepada siapa makalah disajikan
2.      Pengumpulan Bahan dan Pengolahan Data
Untuk dapat menyusun makalah dengan baik, maka kita harus mengumpulkan bahan- bahan referensi untuk mendukung argumentasi yang kita susun dalam makalah. Bahan ini dapat diperoleh lewat buku-buku, majalah, surat kabar, bulletin, hasil penelitian, dan sebagainya. Bahan yang dipilih hendaknya mendudkung judul yang kita ajukan, jangan sebaliknya tidak memiliki kaitan langsung dengan makalah yang kita buat. Setelah bahan- bahan terkumpul, maka bahan atau materi tersebut kita olah dengan daya penalaran kita.
3.      Penulisan Makalah
Pada tahap penulisan ada beberapa hal yang harus  diperhatikan oleh penulis naskah, yakni:
a)      Gunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
b)      Gunakan kalimat yang efektif, sehingga mudah dicerna oleh pembaca.
c)      Uraian materi hendaknya berkoherensi.
d)     Pembahasan singkat, jelas, tegas, dan jangan sampai bertele-tele.
e)      Hindarkan dengan kata- kata yang bombastis yang hanya akan mengaburkan isi makalah.[9]

G.    Langkah- Langkah Penyusunan Makalah
            Menurut Zaenuddin, format penulisan makalah secara umum terdiri atas bagian awal, bagian inti, dan bagian ahir.
1)      Bagian Awal Makalah
Bagian awal makalah berisi tentang:
a)      Lembur Judul, memuat:
                                                                                                        i.            Judul Makalah
Judul merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis. Meskipun singkat, judul harus mencerminkan isi tukisan. Judul harus dirumuskan dengan jelas, singkat, relevan dengan isi tulisan, tapi tidak terlalu provokatif. Penulisan judul biasanya ditulis bersamaan dengan nama penulis pada halaman judul, selain ditempatkan secara tersendiri pada halaman luar depan(kulit liar).
                                                                                                      ii.            Nama, NIM, NPM
                                                                                                    iii.            Nama dan tempat perguruan tinggi dan keterangan untuk apa makalah ditulis
                                                                                                    iv.            tahun
b)      Kata Pengantar
Kata pengantar belum termasuk bagian bab pendahuluan, oleh karena itu penempatannya harus diluar tubuh tulisan. Bagian ini umumnya berisi tentang pernyataan penulis untuk menyerahkan tulisannya kepada penerima tulisan. Gambaran umum tentang pelaksanaan tugas dan hasilnya, ucapan terima kasih kepada semua pihak; tempat, tanggal, bulan, dan tahun penyusunan tulisan itu serta penanggung jawab tulisan tersebut. Pada bagian yang paling ahir biasanya diahiri harapan penulis atas teguran, kririk dan saran-saran untuk perbaikan tulisan tersebut dari pembaca.
c)      Daftar Isi
Daftar isi merupakan kerangka tulisan yang terperinci yang telah ditulis, mulai kata pengantar sampai dengan indeks. Dalam bagian ini dicantumkan bab-bab, subbab, sub-subbab, disertai dengan nomor halaman tempat bagian- bagian tersebut terdapat dalam tulisan. Daftar isi diletakkan pada halaman baru setelah kata pengantar.
d)     Daftar Gambar(jika ada)
e)      Daftar Tabel
Bagian ini berisi keterangan tabel- tabel yang tercantum dalam tulisan. Yang disajikan dalam bentuk tabel biasanya yang berupa jumlah, statistik, presentase dan lain-lain (jika ada)
2)      Bagian Inti Makalah
Bagian inti makalah berisi tentang:
a)      Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian dari makalah yang berusaha mengantarkan pembaca ke arah pokok permasalahan yang disajikan. Oleh karena sifatnya pengantar ke arah permasalahan, maka pendahuluan harus berisi penjelasan yang singkat mengenai pokok persoalan dan bukan berisi pendapat atau argumentasi. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pendahuluan ini adalah sebagai berikut:

                                                                                                        i.            Umum
                                                                                                      ii.            Maksud dan tujuan
                                                                                                    iii.            Pendekatan
                                                                                                    iv.            Ruang lingkup
                                                                                                      v.            Pengertian- pengertian
                                                                                                    vi.            Tata urutan.
Keenam butir yang telah disebutkan diatas merupakan rambu- rambu isi dari pendahuluan.
b)      Permasalahan
Permasalahan merupakan kesulitan yang ingin dipecahkan manusia, atau suatu kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan. Permasalahan dalam suatu makalah perlu mengikuti kriteria berikut ini.
                                                                                                        i.            Apakah masalah tersebut berguna untuk dipecahkan?
                                                                                                      ii.            Apakah penulis memiliki kepandaian/ kemampuan untuk memecahkan?
                                                                                                    iii.            Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan?
                                                                                                    iv.            Apakah permasalahan tersebut memberikan sesuatu yang baru apabila dipecahkan?
                                                                                                      v.            Untuk memecahkan permasalahan tersebut apakah cukup dengan data yang tersedia?
c)      Pembahasan
Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup, uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan isi topik. Pembahasan juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengurangi permasalahan yang diajukan. Pembahasan yang baik harus berorientasi pada pokok permasalahan yang disoroti selain harus disusun dengan bahasa yang baik, jelas dan singkat. Untuk memperjelas permasalahan, penulis makalah dapat menjelaskan uraiannya dengan menggunakan contoh- contoh.


d)     Kesimpulan dan saran
Kesimpulan disesuaikan dengan kajian masalah yang telah dikemukakan. Kesimpulan hendaknya dibuat secara sederhana dan sistematis, sehingga pembaca dapat memahami isi makalah dengan mudah. Ringkasan hendaknya menyatakan kembali secara ringkas tujuan makalah, setiap hipotesis yang diuji, materi dan metode penelitian yang digunakan dan hasil yang diperolehnya. Kemudian, kesimpulan ditarik berdasarkan hasil atau temuan penelitian tersebut.
            Saran merupakan anjuran- anjuran yang bersifat realistis demi perbaikan makalah tersebut dan manfaat makalah tersebut bagi pembaca umumnya.
e)      Penutup
Penutup merupakan bab atau bagian paling ahir dari suatu makalah. Penutup hendaknya ditulis secara singkat sebagai penegasan apa yang telah diulas dalam makalah tersebut.
3)      Bagian Ahir Makalah
Bagian ahir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran jika ada.
a.       Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan. Sumber kepustakaan ini dapat berupa acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet, dan sumber tertulis lainnya. Penulisan daftar pustaka hendaknya memenuhi kaidah yang lazim dalam penulisan ilmiah. Penulisan disusun secara alfabetis, dari A sampai Z dengan patokan huruf pertama dari nama keluarga penulisnya. Secara keseluruhan penulisan daftar pustaka itu berturut-turut sebagai berikut:
1.      Nama pengarang dengan mencantumkan nama ahir (marga) dan tanpa menggunakan gelar atau derajat kesarjanaannya. Penulisan nama apabila lebih dari satu pola(kata), penulisannya harus dibalik dengan disertai penggunaan tanda koma(,) dan diahiri dengan tanda titik(.).
2.      Setelah nama pengarang tercantum, maka dituliskan tahun penerbitan buku  tersebut dan diberi tanda titik(.).
3.      Setelah penulisan tahun terbit, dicantumkan nama buku tersebut dengan disertai garis bawah atau huruf miring, semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama judul dan subjudul dan tanda petik apabila merupakan judul artikel yang dimuat dalam surat kabar, majalah, bulletin, buku, dan sebagainya dengan disertai tanda titik.
4.      Setelah nama buku tercantum, maka dituliskan kota penerbit buku atau majalah tersebut diterbitkan dan disertai dengan tanda titik dua(:).
5.      Pada bagian ahir, setelah dicantumkan kota penerbit dicantumkan penerbit mana yang menerbitkan buku atau majalah tersebut dan diahiri dengan tanda titik.
Contoh penulisan daftar pustaka:
Barthes, Rolland. 1980. S/Z An Essay. New York: Hill and Wang.
            Sebagai tambahan, apabila nama pengarang lebih dari satu orang, penulisan nama pengarang kedua dan berikutnya itu tidak dibalik dan apabila nama pengarang lebih dari tiga orang, maka ditulis nama pengarang yang paling depan dengan mengikuti kata et.al. atau dkk. Dalam kurung.
Contoh:
Suroso, Hadi (et.al.). 1988. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA.        Klaten: Intan.
Idris, ZH (dkk.). 1982. Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

b.      Lampiran- Lampiran
Lampiran atau sering disebut appendiks biasanya di susun setelah daftar pustaka dan sebelum indeks dengan memberikan tulisan “lampiran”, nomor urut lampiran, dan judul lampiran. Lampiran ini berisikan tentang tabel- tabel yang tidak tercantum  dalam teks atau perincian perhitungan yang tidak terjabarkan dalam hitungan statistik. Selain itu, lampiran berisikan pula gambar- gambar,bagan, peta, instrumen penelitian, transkripsi, pegangan kerja, rancangan penelitian, riwayat hidup, dan lain-lain.[10]

H.    Teknik Kutipan dalam Penulisan Makalah
            Menurut Ekosusilo & Bambang, kutipan berfungsi sebagai pendukung penulisan makalah.
1.      Kutipan tidak langsung
      Kutipan tidak langsung adalah kutipan dengan mengambil pendapat/ uraian dari buku/ sumber lain yang penyajiannya dengan bahasa sendiri.
Contohnya:
Kalimat efektif adalah kalimat yan sinngkat, padat, jelas dan mudah dipahami oleh sipembaca atau pendengar(Dalman,2010).
2.      Kutipan langsung
      Yang dimaksud dengan kutipan langsung adalah kutipan dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik dengan susunan kata- katanya maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya 5 (lima) baris atau lebih, diketik berspasi 1 (satu) dengan mengkosongkan lima ketik dari garis batas/ margin sebelah kiri dengan tidak diberi tanda kutip.
Contohnya:
Menurut Sunarto, dalam bukunya yang berjudul perpajakan (2002:46), yang dimaksud dengan objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.[11]




 IV.            PENUTUP

Kesimpulan
1.      Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara runtut dan sistematis dengan disertai analisis yang logis dan objektif.
2.      Jenis- Jenis makalah: Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi 3 macam : Makalah dedukatif, berdasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan yang dibahas, Makalah induktif, berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan yang dibahas, Makalah campuran, didasarkan pada kajian teoritis digabung dengan data empiris yang relevan dengan yang dibahas. Menurut  Soegandar jenis makalah juga ada 3 :Makalah ilmiah, Makalah kerja, Makalah kajian.
3.      Tujuan penulisan makalah
·         Melatih seseorang untuk menyusun hasil pemikiran dan hasil penyelidikannya menurut cara-cara yang lazim dalam dunia ilmu pengetahuan
·         Memberi kesempatan kepada setiap orang untuk dapat mengikuti uraian- uraian dan data yang dikemukakan dalam laporan ilmiah. Cara menyusun makalah: Menyusun pola pikir, Pengumpulan bahan dan pengolahan data, Penulisan makalah.
4.      Ruang lingkup makalah
a.       penulis makalah( mahasiswa) untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas.
b.      Penulis makalah dapat pula diminta membuat makalah untuk menunjukkan posisi teoritisnya dalam suatu kajian.
5.      Teknik penulisan makalah yang harus diperhatikan yaitu penggunaan bahasa dan catatan kaki.
6.      Agar makalah dapat tersusun secara sistematis, maka harus diperhatikan hal- hal yang terkait dengan cara penyusunan masalah. permasalahan itu adalah bagaimana cara menyusun pola pikir, pengumpulan dan pengolahan data, penulisan makalah dan penelitian ahir makalah.
7.      Langkah- Langkah menyusun makalah
a.       Bagian awal makalah: Judul, Kata pengantar, Daftar isi, Daftar gambar(jika ada), Daftar tabel (jika ada).
b.      Bagian inti makalah: Pendahuluan, Permasalahan, Pembahasan, Kesimpulan dan saran, penutup.
c.       Bagian ahir makalah: Daftar pustaka, Lampiran- lampiran (jikaada). Teknik kutipan dalam penulisan makalah: Kutipan tidak langsung, Kutipan langsung.
8.      Teknik pengutipan dalam penyusunan makalah ada 2 yaitu kutipan tidak langsung adalah kutipan dengan mengambil pendapat/ uraian dari buku/ sumber lain yang penyajiannya dengan bahasa sendiri. Dan kutipan langsung adalah kutipan dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik dengan susunan kata- katanya maupun tanda bacanya.


Penutup
Demikian makalah yang dapat saya buat dan saya sajikan,saya mohon maaf  karena dalam penulisan dan penyajian kurang berkenan dihati hadirin, dan tentunya masih banyak kekurangan karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah swt. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk memperbaiki makalah- makalah saya yang akan datang.
















[1] Dahlan, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,2012), hlm.149- 150
[2] Pranowo, dkk, Teknik menulis Makalah Seminar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001), hlm.7-8.
[3] Dahlan, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,2012), hlm.150-152
[4] Dahlan, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada), hlm.152-153
[5]Winarno Surakhmad, Paper Skripsi Thesis Disertasi,( Bandung: Tarsito,1974),  hlm. 9
[6] Alek, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana Penada Media Group, 2010), cet.ke-1. Hlm.121-122.
                [7] Alek, Bahasa indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), cet.ke-1, hlm. 119-121.
                [8] Departemen Agama R.I, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Keagamaan Mahasiswa PTAI, (Jakarta: proyek pembinaan kemahasiswaan direktorat jenderal pembinaan kelembagaan agama islam, 1986), Hlm.27.
[9] Dahlan, Menulis Karya Ilmiah,( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012), hlm.153-155
[10] Dahlan, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012), hlm.155-161.
[11] Dahlan, Menulis Karya Ilmiah,( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012), hlm.161-162
 




DAFTAR PUSTAKA


Alek. Bahasa indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010.
Dahlan. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2012.
Departemen Agama. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Keagamaan Mahasiswa PTAI.         Jakarta: Proyek Pembinaan kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama islam. 1986.
Pranowo, dkk. Teknik menulis Makalah Seminar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2001.
Surakhmad, Winarno. Paper Skripsi Thesis Disertasi. Bandung: Tarsito. 1974.

































BIODATA PENULIS

Nama                           : Moh Falihul Isbah
NIM                            : 123111105
Fakultas                       : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan                        : Pendidikan Agama Islam
Angkatan                    : 2012
Phone                          : 085742344771
Email                           : mohfalihulisbah@yahoo.com
Alamat Asal                : Ngroto- Gubug- Grobogan
Alamat Sekarang         : Perum. BPI K2 Purwoyoso Ngaliyan Semarang
TTL                             : Grobogan, 24 Desember 1993
Motto Hidup               : “Percaya Diri Adalah Awal Dari Kesuksesan”

Tiada ulasan:

Catat Ulasan