TEKNIK
PENULISAN MAKALAH
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : M. RIKZA CHAMAMI, MSI
Oleh:
Moh. Falihul Isbah (123111105)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
Seperti yang kita
ketahui bahwa karya tulis ilmiah yang bernama makalah merupakan salah satu
tugas yang paling ditakuti bagi para siswa- siswi namun, makalah ini adalah
salah satu tugas karya tulis ilmiah yang bisa dikatakan paling mudah
dibandingkan dengan skripsi atau tesis maupun disertasi. Sedangkan makalah bagi
atau menurut sebagian para mahasiswa menyebutkan bahwa makalah itu bukanlah hal
yang menakutkan, melainkan adalah makanan pokok yang wajib dinikmati oleh
setiap mahasiswa.
Setiap mahasiswa
perlu mengetahui cara- cara membuat makalah
karena cara- cara itu merupakan sebuah tata bahasa atau senjata yang
sangat penting bagi setiap sarjana. Senjata itu diuraikan dalam makalah ini
ketentuan- ketentuan dan pedoman- pedoman yang dikemukakan disini secara umum
dapat berlaku untuk setiap bidang di
seluruh lembaga ilmiah di Indonesia. Ada kemungkinan bahwa Universitas dimana
saudara belajar sekarang menetapkan pula syarat- syarat tambahan di dalam hal
seperti itu , saudara tentu harus pula memperhatikan syarat- syarat tersebut.
Cara pembuatan
makalah adalah soal tehnis yang cukup mudah dilakukan. Dengan sedikit latihan
cara- cara itu mudah dikuasai dan dijadikan kebiasaan yang baik. Untuk memulai
sebaiknya saudara perhatikan lebih dulu pedoman secara keseluruhan dan mencoba
memahami maksud dari setiap petunjuk agar dengan pengertian itu saudara tidak
perlu lagi terganggu oleh soal- soal tehnis mekanis apabila saat saudara tiba
untuk memusatkan perhatian pada isi(materi) makalah. Pola apapun yang saudara ikuti,
yang perlu diperhatikan adalah bahwa pola itu selalu menjamin keseragam karena
keseragaman ini memudahkan terjadinya saling pengertian dan komunikasi yang
efektif dari semua fihak, terutama fihak yang sangat berkepentingan, yakni
fihak dosen dan fihak saudara sendiri.
Banyak kesulitan
yang dihadapi oleh para mahasiwa pada tingkat permulaan tetapi umumnya
kesulitan itu disebabkan oleh karena
mereka belum berkesempatan mempelajari cara- cara pembuatan makalah. Sebab itu,
banyak dari kesulitan dan kekecewaan yang dihadapi pada tahap- tahap pertama
dapat ditiadakan apabila cara-cara yang sebenarnya sederhana itu lebih dahulu
dipelajari. Dan memang benar bahwa sekali mereka telah mempelajarinya, usaha-
usaha mereka ahirnya dapat berjalan dengan lancar dan berhasil.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa
pengertian dari makalah ?
B.
Apa
saja jenis- jenis makalah?
C.
Apa
tujuan penulisan makalah?
D.
Bagaimana
ruang lingkup makalah?
E.
Bagaimana
teknik penulisan makalah?
F.
Bagaimana
cara menyusun makalah?
G.
Bagaimana
langkah- langkah penyusunan makalah?
H.
Bagaimana
teknik pengutipan dalam penulisan makalah?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Makalah
Makalah merupakan salah satu bentuk
karya tulis ilmiah yang membahas sebuah gagasan/ topik yang telah ditentukan
dan wajib menaati sistematika penulisan ilmiah. Di dunia akademik,
makalah ini sering digunakan sebagai salah satu tugas yang harus dikerjakan
oleh mahasiswa dan dipresentasikan di depan kelas. Oleh sebab itu, makalah
untuk studi ditulis lebih rinci dari pada makalah yang digunakan untuk seminar
yang di hadiri oleh umum. Menurut Eko Susilo & Bambang , makalah pada
dasarnya merupakan tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang turut
membahas suatu pokok permasalahan atau persoalan yang akan dibacakan dalam rapat kerja, seminar dan sejenisnya. Istilah
makalah tersebut terkadang dikaitkan dengan karya tulis ilmiah dikalangan
siswa/ mahasiswa, yakni segala jenis tugas tertulis yang berhubungan dengan
bidang studi, hasil pembahasan buku atau tulisan tentang suatu persoalan.
Tanjung mengemukakan bahwa makalah adalah karya tulis
yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara
sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah
ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis
atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.[1]
Menulis makalah pada dasarnya yaitu
menulis sebuah karangan ilmiah yang diawali dengan adanya sebuah masalah. Bagi siswa/ mahasiswa yang belum pernah
menulis makalah tentunya masih kebingungan dalam menentukan masalah. Namun
dengan seperti itu, penulis makalah yang masih pemula tersebut tidak dapat
mengenali atau memilih masalah. Segala sesuatu yang menjadi pengalaman penulis
baik itu dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan terhadap fenomena atau
perilaku dari orang lain atau membaca tulisan- tulisan orang lain dapat
dijadikan sebagai masalah yang perlu dibahas.
Setelah
penulis menjumpai masalah, hendaknya jangan terburu-buru untuk menentukan
sebuah topik masalah. Penulis harus mempertimbangkan, menilai, merenungkan
apakah masalah tersebut layak untuk dijadikan dalam pembahasan pada makalahnya.
Dasar- dasar yang dapat untuk menjadi acuan dalam bahan pertimbangan,
penilaian, dan perenungan antara lain:
1.
Apakah
masalah yang dibahas itu banyak memiliki kegunaan.
2.
Apakah
masalah tersebut mengandung sesuatu yang baru atau belum pernah dibahas
sebelumnya.
3.
Apakah
masalah tersebut menarik untuk dibahas bagi penulis.
4.
Apakah
bahan- bahan bacaan yang dibutuhkan itu mudah ditemukan dan tidak menyulitkan
bagi penulis.
Bila
masalah sudah ditemukan dan hasil dari pertimbangan, penilaian dan perenungan
yang sudah diputuskan, kemudian lakukan langkah selanjutnya yaitu merumuskan
topik masalah.[2]
Secara umum, makalah yang baik (berkualitas tinggi)
memiliki ciri umum sebagai berikut:
1. Akurat dan menyeluruh (comprehensive)
Artinya, makalah tersebut menyajikan fakta dan gagasan
secara akurat, dan membahas masalahnya secara lengkap dan tuntas. Makalah tersebut juga telah
mengantisipasi pertanyaan –pertanyaan yang akan diajukan oleh calon pembaca
mengenai topik tersebut dan kemudian menjawabnya dengan baik.
2. Memiliki sumber informasi yang baik
Ciri yang paling penting dari setiap makalah adalah
memiliki sumber informasi yang baik. Makalah yang baik mengakui sumbangan
penulis lain yang karyanya tentang topik itu telah diterbitkan. Tidak melakukan
hal itu dianggap sebagai praktik kesarjanaan yang buruk. Makalah tersebut
menggunakan sumber informasi yang beragam (semakin banyak semakin baik). Untuk
semua fakta dan gagasan yang bukan merupakan karya asli penulisan makalah
diberikan kutipan. Kutipan langsung digunakan secara jarang, dan dipilih untuk memberikan
ilustrasi gagasan penulis lain dalam bahasa mereka sendiri( penjelasan tentang
kutipan dan rujukan lebih lanjut akan disampaikan dibawah)
3. Seimbang
Ini berarti bahwa makalah tersebut membahas fakta,
gagasan dan sudut pandang yang dibicarakan secara objektif dan seimbang, dengan
memperhatikan kekuatan dan kelemahan masing- masing. Makalah yang baik mungkin
bersifat kritis terhadap karya tulis sebelumya, tetapi tidak memberikan kritik
tanpa dasar dan menyerang kepada penulis lain.
4. Kreatif
Kreatif dalam pengertian ilmiah berarti bahwa makalah
tersebut tidak sekadar menyajikan fakta
belaka, tetapi ini tidak berarti bahwa informasi yang disajikan itu dikarang
atau tidak berdasarkan fakta. Dalam makalah yang berkualitas, fakta- fakta itu
ditata, dianalisis, dipadukan dan digunakan sebagai dasar kesimpulan dengan
cara inovatif, kreatif dan orisinil.
5. Secara teknis, penulisannya benar
Ini berarti bahwa makalah tersebut terbebas dari
kesalahan gaya bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan kata dan ejaan.
6. Tertata dengan baik
Ini berarti bahwa makalah tersebut memiliki tujuan yang
jelas. Dalam makalah yang berkalitas secara logis, dengan kata-kata transisi
yang baik diantara bagian-bagiannya dan dengan kecepatan yang tepat.[3]
B. Jenis- Jenis Makalah
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan
makalah dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Makalah deduktif merupakan makalah yang
penulisannya didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Dalam hal ini, metode berfikir yang digunakan adalah deduktif. Metode
berfikir deduktif adalah metode berfikir yang menerapkan hal- hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian- bagiannya yang
kusus.
2) Makalah induktif, merupakan makalah yang
disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan serta relevan
dengan masalah yang dibahas.dalam hal ini metode yang digunakan adalah
induktif. Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berfikir bertolak dari hal- hal khusus ke
umum.
3) Makalah campuran, merupakan makalah yang
penulisannya didasarkan pada kajian teoritis digabung dengan data empiris yang
relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam hal ini, metode berfikir yang
digunakan adalah deduktif- induktif. Metode berfikir deduktif-
induktif(campuran) adalah metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak
dengan hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus, kemudian
disimpulkan kembali menjadi hal yang bersifat umum.
Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama merupakan
jenis makalah yang paling banyak digunakan. Selanjutnya, dari segi jumlah
halaman, makalah dapat dibedakan menjadi makalah panjang dan makalah pendek.
Makalah panjang memiliki jumlah lebih dari 20 halaman, sedangkan makalah pendek
kurang dari 20 halaman.
Menurut Soegandar, jenis- jenis makalah dibedakan menjadi
3, yaitu:
a. Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah pada umumnya digunakan sebagai karya tulis
hasil studi ilmiah yang berisi masalah
dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat dari segi prinsip dan
prosedur ilmiahnya, makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu saran
pemecahan masalah secara ilmiah.
b. Makalah kerja
Makalah kerja pada umumnya dibacakan pada seminar,
disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitin. Dalam makalah
kerja yang dibacakan harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah
memasukkan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah
demikian, timbullah diskusi.
c. Makalah kajian
Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang
merupakan saran pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk
dibaca dalam suatu seminar.[4]
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Membuat laporan ilmiah merupakan
satu keharusan bagi setiap mahasiswa di Perguruan Tinggi. Banyak mahasiswa
mendapat kegagalan studi karena kurang memahami dasar- dasar pembuatan tulisan-
tulisan ilmiah, atau tidak mengindahkan dasar- dasar tersebut. Padahal membuat
karangan ilmiah cukup mudah untuk dipelajari. Belajar menulis laporan ilmiah memberi
sedikitnya 2 faedah:
1.
Melatih
seseorang untuk menyusun hasil pemikiran dan hasil penyelidikannya menurut
cara- cara yang lazim dipergunakan oleh sarjana- sarjana di dalam dunia ilmu
pengetahuan.
2.
Memberi
kesempatan kepada setiap orang untuk dapat mengikuti uraian- uraian dan data
yang dikemukakan dalam laporan ilmiah tersebut.
Calon
sarjana dipersiapkan tidak untuk menjadi kelompok konsumen saja dari ilmu
pengetahuan melainkan sebagai produsen dalam bidang ilmiah. Artinya, tugas
mahasiwa bukan saja dapat membaca tulisan- tulisan ilmiah. Tetapi sesuatu yang
ditulis atau yang diuraikan oleh seorang cendikiawan tidak dapat diketahui oleh
orang lain( apalagi untuk diamalkan) apabila pengetahuan itu tidak disusun
dengan jelas, tegas dan cermat sehingga dapat dibaca dan difahami oleh orang
lain tanpa keragu-raguan dan tanpa kemungkinan untuk disalah tafsirkan. Oleh
karena itu untuk menyusun dan menulis buah pikiran secara ilmiah harus dipakai
cara- cara tertentu. Cara- cara tersebut adalah cara- cara yang memang sudah
lazim dipakai diperguruan tinggi didunia internasional karena ternyata
berfaedah dan efisien.[5]
D.
Ruang Lingkup Makalah
Makalah dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu makalah biasa dan makalah posisi. Makalah biasa dibuat penulis
makalah( mahasiswa) untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang
dibahas. Dalam makalah ini, penulis diperkenankan mengemukakan berbagai
pandangan yang ada tentang masalah yang dikaji.
Penulis makalah dapat pula diminta
membuat makalah untuk menunjukkan posisi teoritisnya dalam suatu kajian. Untuk
makalah jenis ini, penulis makalah tidak saja diminta untuk menunjukkan
penguasaan tertentu tetapi juga dipersyaratkan untuk menunjukan dipihak mana ia
berdiri. Makalah yang demikian dinamakan makalah posisi.
Untuk membuat makalah posisi,
mahasiswa harus membaca beberapa sumber dan dari sumber- sumber tersebut
mungkin saja mahasiswa memihak salah satu yang ada tetapi mungkin juga dia
membuat sintesis dari pendapat yang ada. Jadi, kemampuan analisis, sintetis dan
evaluasi merupakan yang mutlak dikuasai mahasiswa. Dengan kemampuan tersebut
makalah posisi dapat dihasilkan.
Makalah mahasiswa menunjukan bahwa
makalah mahasiswa dibuat sebagai syarat kelulusannya dalam mata kuliah tertentu
pada ahir semester. Makalah mahasiswa itu harus bersumber pada buku- buku/
pustaka- pustaka yang diwajibkan oleh pembimbing. Makalah mahasiswa termasuk
golongan karya ilmiah. Karena ilmu bercirikan empiris, sistematis, logis,
objektif, rasional dan komunikatis maka, makalah harus seperti itu.[6]
E.
Teknik Penulisan makalah
1.
Penggunaan
bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan
makalah ialah bahasa yang baik dan benar. Isi disajikan secara formal dengan
bahasa yang tepat, tidak berbelit- belit,dan langsung menuju kepada persoalan.
Untuk ini diperlukan bahasa yang lugas dan menggunakan ejaan yang berpedoman
pada ejaan yang disempurnakan (EYD). Tanda baca seperti koma, titik, tanda seru
dan sebagainya digunakan sebagaimana mestinya menurut ejaan yang disempurnakan.
Tanda- tanda lain yang digunakan oleh penulis haruslah diberi keterangan maksud
dan artinya.
2.
Catatan
kaki
Yang dimaksud dengan catatan kaki di sini
ialah catatan pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber suatu
kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai sesuatu hal yang
diuraikan dalam teks. Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai
sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan: nama pengarang, koma,
judul buku, koma, kurung buka, kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma,
tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid dan nomor
halaman.
Contohnya:
1Alek dan Achamd H.P., Linguistik Umum, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009) cet. Ke-1, h.92-97.
2Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam al-Qur’an, (Bandung: PT
Al-Ma’arif, 1972), cet. Ke-2, jilid 2, h.87.
Apabila
pengarang suatu buku lebih dari dua orang, hanya disebutkan nama pengarangnya
yang pertama dan setelah tanda koma ditulis singkatan et al. (diberi
garis bawah atau huruf miring atau huruf tebal). Singkatan itu kepanjangan dari
et alia (dengan orang lain).
Apabila
dua buah sumber atau lebih pengarangnya sama, jika ingin menyebutkan lagi
sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan diikuti dengan nama
buku yang dimaksud. Disini digunakan istilah op. Cit., ataupun loc.
Cit.[7]
Ciri-ciri
catatan kaki, yaitu:
a)
Pengakuan
akan sumber informasi dari tulisan yangdisajikan.
b)
Dukungan
terhadap suatu argumen.
c)
Pemberian
materi tambahan bagi pembaca.
d)
Pembuktian
atas naskah yang ditulis.
e)
Perluasan
makna naskah.
Penjelasan
tambahan atau komentar atas apa yang dikemukakan didalam teks.[8]
F.
Cara Menyusun Makalah
Menurut Ekosusilo, agar makalah
dapat tersusun secara sistematis, maka harus diperhatikan hal- hal yang terkait
dengan cara penyusunan masalah. permasalahan itu adalah bagaimana cara menyusun
pola pikir, pengumpulan dan pengolahan data, penulisan makalah dan penelitian
ahir makalah. Untuk menyusun makalah secara sistematis, harus memerhatikan tata
urutan penyajian makalah yang umumnya diawali dengan pendahuluan dan diahiri
dengan penutup.Secara terperinci pembagian makalah tersebut adalah sebagai
berikut( dengan komposisinya dalam persen)
Pendahuluan........................................... 15%
Permasalahan......................................... 5%
Pembahasan........................................... 65%
Kesimpulan
dan saran........................... 10%
Penutup.................................................. 5%
1.
Menyusun
Pola Pikir
Untuk
dapat menyusun pola pikir yang baik, maka kita harus memerhatikan hal- hal
berikut ini:
a)
Mengenali
persoalan
b)
Menentukan
tujuan dan ruang lingkup
c)
Menentukan
kepada siapa makalah disajikan
2.
Pengumpulan
Bahan dan Pengolahan Data
Untuk
dapat menyusun makalah dengan baik, maka kita harus mengumpulkan bahan- bahan
referensi untuk mendukung argumentasi yang kita susun dalam makalah. Bahan ini
dapat diperoleh lewat buku-buku, majalah, surat kabar, bulletin, hasil
penelitian, dan sebagainya. Bahan yang dipilih hendaknya mendudkung judul yang
kita ajukan, jangan sebaliknya tidak memiliki kaitan langsung dengan makalah
yang kita buat. Setelah bahan- bahan terkumpul, maka bahan atau materi tersebut
kita olah dengan daya penalaran kita.
3.
Penulisan
Makalah
Pada
tahap penulisan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh penulis naskah, yakni:
a)
Gunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar.
b)
Gunakan
kalimat yang efektif, sehingga mudah dicerna oleh pembaca.
c)
Uraian
materi hendaknya berkoherensi.
d)
Pembahasan
singkat, jelas, tegas, dan jangan sampai bertele-tele.
e)
Hindarkan
dengan kata- kata yang bombastis yang hanya akan mengaburkan isi makalah.[9]
G.
Langkah- Langkah Penyusunan Makalah
Menurut Zaenuddin, format penulisan
makalah secara umum terdiri atas bagian awal, bagian inti, dan bagian ahir.
1)
Bagian
Awal Makalah
Bagian
awal makalah berisi tentang:
a)
Lembur
Judul, memuat:
i.
Judul
Makalah
Judul
merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis. Meskipun
singkat, judul harus mencerminkan isi tukisan. Judul harus dirumuskan dengan
jelas, singkat, relevan dengan isi tulisan, tapi tidak terlalu provokatif.
Penulisan judul biasanya ditulis bersamaan dengan nama penulis pada halaman
judul, selain ditempatkan secara tersendiri pada halaman luar depan(kulit
liar).
ii.
Nama,
NIM, NPM
iii.
Nama
dan tempat perguruan tinggi dan keterangan untuk apa makalah ditulis
iv.
tahun
b)
Kata
Pengantar
Kata
pengantar belum termasuk bagian bab pendahuluan, oleh karena itu penempatannya
harus diluar tubuh tulisan. Bagian ini umumnya berisi tentang pernyataan
penulis untuk menyerahkan tulisannya kepada penerima tulisan. Gambaran umum
tentang pelaksanaan tugas dan hasilnya, ucapan terima kasih kepada semua pihak;
tempat, tanggal, bulan, dan tahun penyusunan tulisan itu serta penanggung jawab
tulisan tersebut. Pada bagian yang paling ahir biasanya diahiri harapan penulis
atas teguran, kririk dan saran-saran untuk perbaikan tulisan tersebut dari
pembaca.
c)
Daftar
Isi
Daftar
isi merupakan kerangka tulisan yang terperinci yang telah ditulis, mulai kata
pengantar sampai dengan indeks. Dalam bagian ini dicantumkan bab-bab, subbab,
sub-subbab, disertai dengan nomor halaman tempat bagian- bagian tersebut
terdapat dalam tulisan. Daftar isi diletakkan pada halaman baru setelah kata
pengantar.
d)
Daftar
Gambar(jika ada)
e)
Daftar
Tabel
Bagian
ini berisi keterangan tabel- tabel yang tercantum dalam tulisan. Yang disajikan
dalam bentuk tabel biasanya yang berupa jumlah, statistik, presentase dan
lain-lain (jika ada)
2)
Bagian
Inti Makalah
Bagian
inti makalah berisi tentang:
a)
Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan bagian dari makalah yang berusaha mengantarkan pembaca ke arah pokok permasalahan
yang disajikan. Oleh karena sifatnya pengantar ke arah permasalahan, maka
pendahuluan harus berisi penjelasan yang singkat mengenai pokok persoalan dan
bukan berisi pendapat atau argumentasi. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam
pendahuluan ini adalah sebagai berikut:
i.
Umum
ii.
Maksud
dan tujuan
iii.
Pendekatan
iv.
Ruang
lingkup
v.
Pengertian-
pengertian
vi.
Tata
urutan.
Keenam
butir yang telah disebutkan diatas merupakan rambu- rambu isi dari pendahuluan.
b)
Permasalahan
Permasalahan
merupakan kesulitan yang ingin dipecahkan manusia, atau suatu kenyataan yang
tidak sesuai dengan keinginan. Permasalahan dalam suatu makalah perlu mengikuti
kriteria berikut ini.
i.
Apakah
masalah tersebut berguna untuk dipecahkan?
ii.
Apakah
penulis memiliki kepandaian/ kemampuan untuk memecahkan?
iii.
Apakah
masalah tersebut menarik untuk dipecahkan?
iv.
Apakah
permasalahan tersebut memberikan sesuatu yang baru apabila dipecahkan?
v.
Untuk
memecahkan permasalahan tersebut apakah cukup dengan data yang tersedia?
c)
Pembahasan
Pembahasan
merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup,
uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan isi topik. Pembahasan juga
dapat diartikan sebagai kegiatan mengurangi permasalahan yang diajukan.
Pembahasan yang baik harus berorientasi pada pokok permasalahan yang disoroti
selain harus disusun dengan bahasa yang baik, jelas dan singkat. Untuk
memperjelas permasalahan, penulis makalah dapat menjelaskan uraiannya dengan
menggunakan contoh- contoh.
d)
Kesimpulan
dan saran
Kesimpulan
disesuaikan dengan kajian masalah yang telah dikemukakan. Kesimpulan hendaknya
dibuat secara sederhana dan sistematis, sehingga pembaca dapat memahami isi
makalah dengan mudah. Ringkasan hendaknya menyatakan kembali secara ringkas
tujuan makalah, setiap hipotesis yang diuji, materi dan metode penelitian yang
digunakan dan hasil yang diperolehnya. Kemudian, kesimpulan ditarik berdasarkan
hasil atau temuan penelitian tersebut.
Saran merupakan anjuran- anjuran
yang bersifat realistis demi perbaikan makalah tersebut dan manfaat makalah
tersebut bagi pembaca umumnya.
e)
Penutup
Penutup
merupakan bab atau bagian paling ahir dari suatu makalah. Penutup hendaknya
ditulis secara singkat sebagai penegasan apa yang telah diulas dalam makalah
tersebut.
3)
Bagian
Ahir Makalah
Bagian
ahir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran jika ada.
a.
Daftar
Pustaka
Daftar
pustaka berisi semua sumber kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan.
Sumber kepustakaan ini dapat berupa acuan dalam penulisan makalah baik dari
buku, surat kabar, internet, dan sumber tertulis lainnya. Penulisan daftar
pustaka hendaknya memenuhi kaidah yang lazim dalam penulisan ilmiah. Penulisan
disusun secara alfabetis, dari A sampai Z dengan patokan huruf pertama dari
nama keluarga penulisnya. Secara keseluruhan penulisan daftar pustaka itu
berturut-turut sebagai berikut:
1.
Nama
pengarang dengan mencantumkan nama ahir (marga) dan tanpa menggunakan gelar
atau derajat kesarjanaannya. Penulisan nama apabila lebih dari satu pola(kata),
penulisannya harus dibalik dengan disertai penggunaan tanda koma(,) dan diahiri
dengan tanda titik(.).
2.
Setelah
nama pengarang tercantum, maka dituliskan tahun penerbitan buku tersebut dan diberi tanda titik(.).
3.
Setelah
penulisan tahun terbit, dicantumkan nama buku tersebut dengan disertai garis
bawah atau huruf miring, semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf
pertama judul dan subjudul dan tanda petik apabila merupakan judul artikel yang
dimuat dalam surat kabar, majalah, bulletin, buku, dan sebagainya dengan
disertai tanda titik.
4.
Setelah
nama buku tercantum, maka dituliskan kota penerbit buku atau majalah tersebut
diterbitkan dan disertai dengan tanda titik dua(:).
5.
Pada
bagian ahir, setelah dicantumkan kota penerbit dicantumkan penerbit mana yang
menerbitkan buku atau majalah tersebut dan diahiri dengan tanda titik.
Contoh
penulisan daftar pustaka:
Barthes,
Rolland. 1980. S/Z An Essay. New York: Hill and Wang.
Sebagai tambahan, apabila nama
pengarang lebih dari satu orang, penulisan nama pengarang kedua dan berikutnya
itu tidak dibalik dan apabila nama pengarang lebih dari tiga orang, maka
ditulis nama pengarang yang paling depan dengan mengikuti kata et.al.
atau dkk. Dalam kurung.
Contoh:
Suroso,
Hadi (et.al.). 1988. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. Klaten: Intan.
Idris,
ZH (dkk.). 1982. Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
b.
Lampiran-
Lampiran
Lampiran
atau sering disebut appendiks biasanya di susun setelah daftar pustaka dan
sebelum indeks dengan memberikan tulisan “lampiran”, nomor urut
lampiran, dan judul lampiran. Lampiran ini berisikan tentang tabel- tabel yang
tidak tercantum dalam teks atau
perincian perhitungan yang tidak terjabarkan dalam hitungan statistik. Selain
itu, lampiran berisikan pula gambar- gambar,bagan, peta, instrumen penelitian,
transkripsi, pegangan kerja, rancangan penelitian, riwayat hidup, dan
lain-lain.[10]
H.
Teknik Kutipan dalam Penulisan Makalah
Menurut Ekosusilo & Bambang,
kutipan berfungsi sebagai pendukung penulisan makalah.
1.
Kutipan
tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan
dengan mengambil pendapat/ uraian dari buku/ sumber lain yang penyajiannya
dengan bahasa sendiri.
Contohnya:
Kalimat
efektif adalah kalimat yan sinngkat, padat, jelas dan mudah dipahami oleh
sipembaca atau pendengar(Dalman,2010).
2.
Kutipan
langsung
Yang dimaksud dengan kutipan langsung
adalah kutipan dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik
dengan susunan kata- katanya maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya 5
(lima) baris atau lebih, diketik berspasi 1 (satu) dengan mengkosongkan lima
ketik dari garis batas/ margin sebelah kiri dengan tidak diberi tanda kutip.
Contohnya:
Menurut
Sunarto, dalam bukunya yang berjudul perpajakan (2002:46), yang dimaksud dengan
objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis
diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari indonesia maupun
dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.[11]
IV.
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Makalah
merupakan karya tulis ilmiah yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau
topik tertentu yang ditulis secara runtut dan sistematis dengan disertai
analisis yang logis dan objektif.
2.
Jenis-
Jenis makalah: Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah
dibedakan menjadi 3 macam : Makalah dedukatif, berdasarkan pada kajian teoritis
yang relevan dengan yang dibahas, Makalah induktif, berdasarkan data empiris
yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan yang dibahas, Makalah
campuran, didasarkan pada kajian teoritis digabung dengan data empiris yang
relevan dengan yang dibahas. Menurut
Soegandar jenis makalah juga ada 3 :Makalah ilmiah, Makalah kerja, Makalah
kajian.
3.
Tujuan
penulisan makalah
·
Melatih
seseorang untuk menyusun hasil pemikiran dan hasil penyelidikannya menurut
cara-cara yang lazim dalam dunia ilmu pengetahuan
·
Memberi
kesempatan kepada setiap orang untuk dapat mengikuti uraian- uraian dan data
yang dikemukakan dalam laporan ilmiah. Cara menyusun makalah: Menyusun
pola pikir, Pengumpulan bahan dan pengolahan data, Penulisan makalah.
4.
Ruang
lingkup makalah
a.
penulis
makalah( mahasiswa) untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang
dibahas.
b.
Penulis
makalah dapat pula diminta membuat makalah untuk menunjukkan posisi teoritisnya
dalam suatu kajian.
5.
Teknik
penulisan makalah yang harus diperhatikan yaitu penggunaan bahasa dan catatan
kaki.
6.
Agar
makalah dapat tersusun secara sistematis, maka harus diperhatikan hal- hal yang
terkait dengan cara penyusunan masalah. permasalahan itu adalah bagaimana cara
menyusun pola pikir, pengumpulan dan pengolahan data, penulisan makalah dan
penelitian ahir makalah.
7.
Langkah-
Langkah menyusun makalah
a.
Bagian
awal makalah: Judul, Kata pengantar, Daftar isi, Daftar gambar(jika ada), Daftar
tabel (jika ada).
b.
Bagian
inti makalah: Pendahuluan, Permasalahan, Pembahasan, Kesimpulan dan saran, penutup.
c.
Bagian
ahir makalah: Daftar pustaka, Lampiran- lampiran (jikaada). Teknik kutipan
dalam penulisan makalah: Kutipan tidak langsung, Kutipan langsung.
8.
Teknik
pengutipan dalam penyusunan makalah ada 2 yaitu kutipan tidak langsung
adalah kutipan dengan mengambil pendapat/ uraian dari buku/ sumber lain yang
penyajiannya dengan bahasa sendiri. Dan kutipan langsung adalah kutipan
dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik dengan susunan kata-
katanya maupun tanda bacanya.
Penutup
Demikian makalah yang dapat saya buat dan saya sajikan,saya mohon
maaf karena dalam penulisan dan
penyajian kurang berkenan dihati hadirin, dan tentunya masih banyak kekurangan
karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah swt. Maka dari itu kritik
dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk memperbaiki makalah-
makalah saya yang akan datang.
[1] Dahlan, Menulis
Karya Ilmiah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,2012), hlm.149- 150
[2] Pranowo,
dkk, Teknik menulis Makalah Seminar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001),
hlm.7-8.
[3] Dahlan, Menulis
Karya Ilmiah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,2012), hlm.150-152
[4] Dahlan, Menulis
Karya Ilmiah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada), hlm.152-153
[5]Winarno
Surakhmad, Paper Skripsi Thesis Disertasi,( Bandung: Tarsito,1974), hlm. 9
[6] Alek, Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana Penada Media Group,
2010), cet.ke-1. Hlm.121-122.
[9] Dahlan, Menulis
Karya Ilmiah,( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012), hlm.153-155
[10] Dahlan,
Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012),
hlm.155-161.
[11] Dahlan,
Menulis Karya Ilmiah,( Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012),
hlm.161-162
DAFTAR PUSTAKA
Alek. Bahasa
indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010.
Dahlan. Menulis
Karya Ilmiah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2012.
Departemen
Agama. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Keagamaan Mahasiswa PTAI. Jakarta: Proyek Pembinaan
kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan
Agama islam. 1986.
Pranowo, dkk. Teknik
menulis Makalah Seminar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2001.
Surakhmad,
Winarno. Paper Skripsi Thesis Disertasi. Bandung: Tarsito. 1974.
BIODATA PENULIS
Nama : Moh Falihul Isbah
NIM : 123111105
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Angkatan : 2012
Phone : 085742344771
Email :
mohfalihulisbah@yahoo.com
Alamat Asal : Ngroto- Gubug- Grobogan
Alamat Sekarang : Perum. BPI K2 Purwoyoso Ngaliyan
Semarang
TTL : Grobogan, 24
Desember 1993
Motto Hidup : “Percaya Diri Adalah Awal Dari
Kesuksesan”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan